Jumat, 16 September 2016

Bukan Dunia Nyata...



Hasil gambar untuk dunia maya

Kawan kamu tahu kita mempunyai berapa nyawa?
Haha, pertanyaan sangat aneh yang pernah aku dengar. Jelas jelas kita hanya mempunyai satu nyawa yang sekarang sedang bersemayam di jasad.
Terus, kita punya berapa kepribadian?
Ya, satu juga... yang sedang kamu hinggapi sekarang pada diri kamu.
Terus kenapa banyak istilah, bermuka dua, dunia maya, munafik, dan seabreg istilah lain yang seakan menggambarkan kalo manusia itu mempunyai banyak jenis sikap, kepribadian, atau apalah yang mungkin sejenis dengan itu.
Kawan, bukan... kita hanya berada pada satu dunia, ya dunia yang sekarang sedang kita enyam saat ini, dan bukan yang lain. Jika masa kontrak kita di dunia ini telah habis, kita tinggal berpindah pada dunia lain. Dan bukan menuju dunia maya. Dari mana kamu temukan istilah itu?
 

Coba kita telusuri terlebih dahulu, mengapa muncul istilah dunia maya? Dunia, salah satu pengertiannya adalah bumi dengan  segala sesuatu yang terdapat di atasnya , planet tempat kita hidup, kurang lebih seperti itu dan kata ini terdapat kira-kira 4.000 bahasa. Kurang lebih begitu, sedangkan maya di dalam kamus bahasa Indonesia dijelaskan sesuatu yang hanya tampaknya ada, tetapi nyatanya tidak ada; hanya ada dl angan-angan, atau lebih tepatnya  khayalan.
Hmmm...

Entahlah, mungkin dunia itu hanya merupakan tempat di mana manusia berhayal tentang sesuatu. Mulai dari berhayal nama, mungkin dia merasa lebih senang dengan nama indah yang telah ia rancang sedemikian rupa. Ataupun tempat berhayal dengan segudang sikap dan kepribadiannya seakan tergambar dalam sosok yang dikenal istimewa. Dan segudang hayalan lain.

Mungkin, aku sendiri menyadari akan hal itu kawan. Denagn segala bentuk perubahan sikap yang tergambar dalam model tulisan sehingga terbentuk sesosok manusia baru, dan akhirnya membuatnya berani membuat sikap yang baru pula.

Benar benar tipuan, semua hanya gambaran semu. Semua hanya terenofasi dengan poles unik yang membuat semua terlihat indah dan sempurna.

Mungkin semua terdengar lucu...

Kawan, tapi tahukah kamu? Ini memang benar-benar terjadi. Dan akupun salah satu orang yang terjun dalam dunia itu. Lalu apa yang harus aku lakukan?

Satu kunci yang tak ternah terlepas, dunia ini hanyalah fana, senda gurau dan hanya permainana belaka. Kamu pasti sudah sangat paham itu kawan. Tak perlu jauh berseluncur dalam dunia maya, arus dunia nyata pun semua hanya permainan...

Tak ada yang perlu di salahkan..

Hanya saja aku berpesan buat kamu kawan hati-hati. Mungkin, aku hanya bisa berpesan dengan satu kata ini. Aku juga menemukan satu solusi yang tepat untuk menangani masalh ini. Tapi tak ada salahnya bila kita berbekal hati –hati ini.

Mungkin, kalau kamu bisa meninggalkan itu semua saat ini aku sangat bersyukur. Karena sama sekali tak ada yang menjamin akan kejujuran dalam dunia itu.

Ah, mungkin memang terdengar susah. Tapi aku yakin kamu pasti bisa mengambil langkah terbaik kawan. Aku tak mau kalau kamu malah menikmati dunia itu. Aku khawatir kamu lebih berpotensi untuk membuat asumsi lain terhadap kepribadian kamu.

Tak perlulah kita membuat banyak muka dalam dunia itu. Karena aku berharap perbaikan dan perubahan pribadi tidak hanya dalam maya, namun nyata yang mengiringi kita itulah yang bernama kehidupan. Maka, jangan salahkan aku jika aku berasumsi baik atas dirimu karena tulisanmu, begitupun sebaliknya. Namun, tetaplah dunia itu sebenarnya tak pernah ada. Hanya pertemuan layarlah yang sedang memperbudak kita.

Kawan, tak ada yang aku harap melainkan hanya untuk kebaikan kita...



Tidak ada komentar: