Kamis, 15 Desember 2016



Break...
Beberapa hari terakhir ini sibuk, tapi tak perlulah ditanya sibuk apa...

Bahkan kesibukan yang aku jalani seakan melebihi pegawai resailler yang meladeni harbolnas, ditambah para pelanggan yang sukanya hanya melihat barang yang lagi anjkok terus memesan barang, lalu melihat harga ogkir yang melangit ujung-ujungnya nggak jadi pergi ke alfamart, alias nyoba doang... :-X

Menjelang ujian akhir semester, yang bisa jadi terakhir juga menjalani masa ujian (Hiks... kalo nuruti kata hati serasa nggak mau terjadi) sepertinya butuh peningkatan kwalitas belajar. Nggak Cuma butuh, tapi memang harus ditingkatkan. Bukan berarti ujian yang kemarin nggak berkwalitas, tapi peningkatan kwalitas lebih penting. Iya kan?

Untuk seminggu kedepan ‘semangat belajar’...

Jangan diforsirlah, tapi kondisikan eksistensi belajar. Butuh lebih banyak fokus berfikir. Kalau kata ustadzku dulu ‘belajar bukan untuk ujian’, entah tahun kapan ungkapan itu diucapkan, yang pasti sampae saat ini pun aku masih mengalami kesusahan untuk mencerna sebaris kalimat itu. Tapi selalunya ingatan tentang kalimat itu datang bersamaan dengan masa ujian hadir. Yang mungkin sudah sekawan, jadi kalu ada yang datang duluan mungkin serasa nggak afdhol.

Kesimpulan ringan yang bisa aku uraikan dari kalimat itu kurang lebih ‘belajar itu nggak Cuma kalo masa ujian datang, tapi setiap saat. Jadi kalo yang datang pas si ujian status bukunya masih sama buat belajar’. Kalau nggak salah sih gitu, kalau salah ya tinggal benerin...

Mungkin usahaku disini hanya secuil dari keberhasilan yang Allah titipkan (sungguh hinalah jika dibanggakan), dan sebagian besar keberhasilan yang Allah rahmatkan tak lain adalah karena kasih sayang Allah dalam menyambut doa yang telah kalian panjatkan...

Selamat menjalankan ujian ‘buat yang besok mau ujian’ معكم النجاح و الفلاح  semoga Allah mengganjar ujian kita tidak hanya dengan nilai sempurna tapi juga dengan surga yang diridhoi-Nya.... Aamiin,,,
15 Desember 2016

Selasa, 13 Desember 2016


Hasil gambar untuk gambar nrimo

Edisi Santay… 13 Desember 2016

Kalu kata orang “hidup itu dinikmati aja” boleh juga, maksudnya menikmati semua yang telah Allah gambarkan buat, aku, kamu, dia, kita, mereka, beliau, dikau, dan semua kata ganti orang:-D

Yang artinya kita tidak boleh alias dilarang buat mengutuk keputusan yang hari ini sedang kita gauli. Istilah jawanya ‘nggresulo’ buat orang yang paham bahasa jawa mungkin itu kosa kata yang tepaat sasaran.

Walaupun terkadang menjadi potret miris, anak-anak kecil berlarian di lampu merah menjajakan Koran, Bapak tua lumpuh yang terpaksa mengayuh becak tuanya, kuli yang semakin langsing dimakan keringat senja, sampai pasien yang rela berbulan-bulan ndekem di rumah sakit karena penyakit gula.

Sabar, tinggal gigit jari, eh jalani maksudnya… Yakinlah disetiap malam yang gelap selalunya ada rembulan yang tak pernah bosan memberikan senyuman. Sama halnya dengan kesabaran ulat yang sedang reinkarnasi menunggu perubahan menjadi kupu-kupu. Itu sudah lumrah, rumus kehidupan yang udah Allah rapatkan dalam surat Alam nasyrah ayat: cari sendiri man-teman, biar gak spaneng…:D

Kalo istilah ringannya sabar itu sepanjang masa, ga ada batasnya. Kalu masih dibatasi belum berhasil menyabet gelar sabar.

Dinamika hidup yang memang sulit dimengerti, karena hidup memang gak cuma untuk dimengerti tapi juga dijalani. Jadi kalo man-teman gak sabar, alias belum bisa nrimo yah siap-siap aja ga dapat uang saku sekolah, Eh… maksudnya Honda dari Allah.
Jadi merasa ingin hidup sepanjang masa dengan yang namanya sabar itu. # فَصَبْرٌ جَمِيلٌ وَاللّهُ الْمُسْتَعَانُ عَلَى مَا تَصِفُونَ