إِنَّ الْمُصَّدِّقِينَ وَالْمُصَّدِّقَاتِ
وَأَقْرَضُوا اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَاعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah
baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman
yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka dan mereka akan
mendapat pahala yang mulia” (QS. Al-Hadid: 18)
Ukhtah... Kali ini kita akan mentadaburi ayat yang Allah ditujuakan
bagi orang yang bersedekah. Yang mana dari sedekah tersebut pastilah seorang
hamba bisa menambah bekal untuk kehidupannya kelak di akhirat. Sedekah secara umum adalah memberikan sebuah harta atau apapun
kepada orang lain dengan benar-benar mengharap keridhoan Allah.
Sedang dari ayat diatas Allah menyebutkan
pahala yang akan diberikan kepada orang-orang yang bersedekah -baik laki-laki
maupun perempuan- yang medermakan sebagian dari harta mereka kepada orang yang
membutuhkan pertolongan yaitu orang fakir maupun miskin. Yaitu orang yang
menyerahkan dengan niat ikhlas karena mengharap ridha Allah, tidak menginginkan
sedikitpun balasan dari orang-orang yang diberi olehnya.
Diantara balasan yang Allah janjikan kepada
orang yang mensedekahkan hartanya adalah, bahwasannya Allah akan melipatgandakan
hingga sepuluh kali lipat, dan dilipatgandakan lagi menjadi tujuh ratus kali
lipat. Sebagaimana sabda rasulullah dari Allah Ta’ala:
عَنْ ابْنِ عَبَّاسِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا، عَنْ
رَسُوْلِ اللهِ صَلى الله عليه وسلم فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ تَبَارَكَ
وَتَعَالَى : إِنَّ اللهَ كَتَبَ الْحَسَنَاتِ وَالسَّيِّئَاتِ، ثُمَّ بَيَّنَ
ذَلِكَ : فَمَنْ هَمَّ بِحَسَنَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا عِنْدَهُ حَسَنَةً
كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ عَشْرَةَ
حَسَنَاتٍ إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ إِلَى أَضْعَافٍ كَثِيْرَةٍ، وَإِنْ
هَمَّ بِسَيِّئَةٍ فَلَمْ يَعْمَلْهَا كَتَبَهَا اللهُ عِنْدَهُ حَسَنَةً
كَامِلَةً، وَإِنْ هَمَّ بِهَا فَعَمِلَهَا كَتَبَهَا اللهُ سَيِّئَةً وَاحِدَةً “
“Dari Ibnu ‘Abbas radhiallahu ‘anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
Sallam, beliau meriwayatkan dari Tuhannya, Tabaaraka wa ta’aala. Firman-Nya :
“Sesungguhnya Allah telah menetapkan nilai kebaikan dan kejahatan, kemudian Dia
menjelaskannya. Maka barangsiapa berniat mengerjakan kebaikan tetapi tidak
dikerjakannya, Allah mencatatnya sebagai satu kebaikan yang sempurna. Jika ia
berniat untuk berbuat kebaikan lalu ia mengerjakannya, Allah mencatatnya
sebagai 10 sampai 700 kali kebaikan atau lebih banyak lagi. Jika ia berniat
melakukan kejahatan, tetapi ia tidak mengerjakannya, Allah mencatatkan padanya
satu kebaikan yang sempurna. Jika ia berniat melakukan kejahatan lalu
dikerjakannya, Allah mencatatnya sebagai satu kejahatan”. (HR. Bukhari: 6491 dan
Muslim: 131)
Maka
dari hadits diatas dapat kita ketahui bahwasannya Allah akan melipat gandakan
setiap amalan kebajikan menjadi sepuluh sampai tujuh ratus kali lipat. Akan
tetapi dalil diatas tidak menunjukkan pembatasan
Allah dalam memberi balasan kebaikan kepada hamba-Nya. Karena dalam hal ini
Allah bisa melipatgandakan menjadi lebih dari tujuh ratus kali lipat kebaikan
kepada hamba yang dikehendaki-Nya.
Sungguh
kerdillah orang yang selalu berfikiran sedekah akan mengurngi harta, ataupun
sedekah menjadikan seseorang bertambah miskin dan merasa kekurangan. Karena
hakikat sedekah sedikitpun tidak akan mengurangi harta kita. Karena harta kita
yang sesungguhnya justru harta yang kita telah sedekahkan, dan bukan harta yang
saat ini kita genggam.
Sedangakan kalimat “pinjaman” pada ayat di atas sebagai bentuk penegasan,
yang mana seseorang yang bersedekah sama artinya meminjamkan, dan pastinya
seorang yng bersedekah berhak akan
mendapatkan kembalian (pahala). Bukankan pinjaman itu pasti akan dikembalikan?
Kemudian
Ibnu Qayyim memberi alasan sebagai berikut “Orang yang memberi, ketika
mengetahui bahwa hartanya akan kembali, pasti jiwanya akan tenang dan mudah
mngeluarkannya. Jika yang dipinjami menepati janji, maka hal itu akan membuat
dirinya lebih rela untuk mengeluarkannya. Begitu juga jika dia mengetahui bahwa
yang meminjamnya itu berniaga untuk dirinya, kemudian menjaga, dan kelak akan
melipatgandakannya, maka hal itu akan semakin membuatnya rela untuk meminjamkan. Dan jika dia tahu atas apa yang dilakukan itu
akan mendapat pahala lain selain apa yang diberikan, niscahya ia tak akan
berhenti meminjamkan, kecuali jika dihatinya terdapat penyakit seperti bakhil,
pelit, dan tidak percaya akan pengembalian.”
Maka hanya Allahlah yang berhak untuk disyukuri. Rabb pemilik segala rahmat
dan karunia. Itulah salah satu bentuk tanda kasih sayang-Nya kepada hamba-Nya.
Sungguh ayat ini memiliki pengaruh besar dalam memotivasi seorang hamba untuk
bersedekah. Betapa tidak, karena Allah akan melipatgandakannya tanpa batas.
Tidak hanya sepuluh atau tujuh ratus, bahkan lebih dari itu. Maha besar Allah
yang Maha Pemurah. Semoga kita termasuk hamba-Nya yang ringan mengeluarkan
sedekah serta ikhlas karena-Nya.
Wallahu a’lam bish shawwab...
Referensi: Tafsir Ibnu
Katsir juz 13 hal 425
Shahih Bukhri juz 4 hal 189
Shahih Muslim Baitul Afkar hal
132
Syarkh Arba’in Nawawi hal 339
Tidak ada komentar:
Posting Komentar