عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ قَالَ: سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ يَقُولُ: مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي المِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الخُلُقِ،
وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلَاةِ
Dari Abi Ad-Darda' Rasulullah sallallahu 'alaihi wasallam
bersabda:”Tidak ada sesuatu yang diletakkan pada timbangan hari kiamat yang
lebih berat daripada akhlak yang mulia, dan sesungguhnya orang yang berakhlak
mulia bisa mencapai derajat orang yang berpuasa dan shalat.”(HR. Tirmidzi (
Akhwati… Akhlak merupkan satu kata yang sangat tidak
asing terdengar di telinga kita. Entah sadar atau tidak kita
sendiripun pasti sering mengucapkan. Tidak
diragukan lagi bahwasannya akhlak merupakan tabiat yang bisa diusahakan.
Maknanya seseorang yang memiki tabiat yang baik dan akhlak yang baik tidak lain
karena adanya usaha untuk menjadikan tabiat itu dengan usaha dan juga berlatih.
Akhlak yang baik bukanlah sikap baik yang tiba-tiba muncul dan juga
tanpa adanya usaha. Bukan pula muncul beriringan dengan proses belajar materi akhlak,
melainkan sebuah praktek yang dilakukan secara terus-menerus. Maka tak heran, jika kita berjumpa dengan seorang yang telah belajar meteri akhlak, namun masih
membentak orang tua, berlaku kasar dengan tetangga, dan lain sebagainya, kerena tidak adanya prektek dari materi akhlak itu sendiri.
Karena begitu urgennya sebuah ahklak, hadits
di atas memberikan sebuah pengagungan terhadap
akhlak kelak di akhirat sebagaimana derajat orang yang mengerjakan sholat dan puasa. Sebagaimana juga ungkapan Imam Darul Hijrah, Imam Malik kepada
seorang pemuda Quraisy:
تَعَلَّمَ الأَدَبَ قَبْلَ أَن تَتَعَلَّمَ العِلْمَ
“Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu
ilmu.”
Perkataan di atas juga
menunjukkan sangat urgennya sebuah akhlak bagi setiap orang. Sebagaimana para
ulama salaf yang sangat menjaga akhlak mereka dalam kehidupan sehari-hari
mereka. Karena akhlak juga merupakan salah satu bentuk penghormatan seseorang
terhadap ilmu.
Sebagaimana
rasulullah, seorang yang diutus untuk menyempurnakan akhlak manusia juga pernah
berdoa:
اللَّهُمَّ اهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى
لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّى سَيِّئَهَا لاَ يَصْرِفُ عَنِّى
سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ
“Ya Allah, tunjukilah padaku akhlak yang
baik, tidak ada yang dapat menunjukinya kecuali Engkau. Dan palingkanlah
kejelekan akhlak dariku, tidak ada yang memalinggkannya kecuali Engkau.” (HR. Muslim)
Maka hendaklah selalu kita mengingat pesan Imam
Syafi’i Ilmu itu bukan sebanyak yang dihafal melainkan sejauh mana engkau
mengamalkannya. Wallahu a’lam bish shawwab…
Referensi: Al Jami’ Al
Kabir, 3/536.
Makaarim
Al Akhlak, Sholeh Al Utsaimin, hal 8.
Shohih
Muslim Baitul Afkar, hal 305.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar